Lele juga Menguntungkan

Lele juga Menguntungkan

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. 


Mengapa Pertanian Lele adalah Bisnis Menguntungkan 

  • Ikan merupakan salah satu sumber protein yang murah dan pengganti untuk daging yang baik . Pada kenyataannya, tidak ada makanan yang dikonsumsi di Indonesia tanpa ikan atau daging. ikan merupakan sumber daging putih dan direkomendasikan oleh praktisi kesehatan.
  • Populasi indonesia adalah sekitar 150 juta dan populasi ini diperkirakan untuk menyalip bahwa dari negara-negara lain tahun 2050. Sekarang apa artinya ini bagi petani ikan patin Kebenaran di balik statistik ini adalah bahwa ada pasar yang siap untuk ikan dan permintaan ikan tidak dapat dipenuhi oleh produsen lokal saja.
  • Ada banyak pusat rekreasi di indonesia terutama restoran, gerai makanan cepat saji . Anda bahkan dapat membuat uang dengan berfokus pada menjadi pemasok lele biasa untuk restoran dan bar. 
  • Biaya operasional untuk budidaya lele (pakan dan pemeliharaan) sangat rendah terutama bila dibandingkan dengan peternakan unggas. 
  • Pada bulan Desember 2013, pemerintah federal indonesia dilaksanakan dan ditegakkan hukum yang melarang impor ikan beku. Langkah ini dilakukan untuk mendorong produksi lokal ikan. Sekarang kebenaran adalah bahwa permintaan ikan tidak dapat dipenuhi oleh produsen lokal saja, sehingga ada saat ini celah pasar menunggu untuk diisi oleh para pengusaha cerdas yang dapat cukup berani untuk menjelajah ke budidaya ikan. 
  • Ada dukungan besar-besaran dan batas kredit didirikan diberlakukan oleh pemerintah federal dan negara bagi petani (baik tanaman dan ternak petani). Juga, ada dana yang disisihkan setiap tahun untuk mendorong dan mendukung petani. 

Mulai Skala Kecil Budidaya Ikan Lele



Apa yang Harus dimulai?

  • Mindset  
  • Pengetahuan Dasar 
  • Studi Kelayakan Benar Dilakukan 
  • Rencana Pembukua  Bisnis Ditulis
  • Perlu Tanah Untuk di Gunakan 
  • Pasokan Sumber Air dapat diandalkan 
  • Konstruksi Kolam 

Bagaimana Sukses di Bisnis Pertanian Lele 
Ketahui pasar Anda 

  • Apa kebutuhan mereka? 
  • Apa saja hal-hal yang mereka sukai? 
  • Apa permintaan pasar Anda?  

Catatan: Jika Anda benar-benar ingin membuat banyak uang dalam bisnis ini, Anda harus memusatkan perhatian pada berkembang biak dari tahap bayi. 

A. Tahap Breeding 

Sebelum Anda usaha ke budidaya lele, Anda perlu untuk mendapatkan suatu pegangan dari benih dan tahu harga. Mereka dapat diperoleh terutama melalui induksi hormonal atau produksi buatan, tetapi jika Anda memilih memproduksi telur sendiri, Anda mungkin harus menggunakan suspensi kelenjar homoplastic.


B. Anda harus memastikan Pakan

Pakan Anda mengandung nutrisi penting seperti lhysine, arginin dan metionin. Jenis terbaik dari makanan untuk tepung ikan; namun karena biaya tinggi, itu adalah disarankan untuk tidak untuk itu (yaitu jika Anda baru memulai pada anggaran yang rendah); sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan cara konvensional lainnya seperti kacang kedelai kue, bungkil kacang tanah atau residu tanaman (ini makanan konvensional juga memenuhi kebutuhan gizi ikan lele). 


Ketika pemberian makan ikan lele Anda; disarankan untuk melakukannya pada bagian tertentu dari kolam, bukan hanya penyemprotan seluruh permukaan air (ini membantu mengatur pemborosan pakan). 

C. Persiapan Kolam Budidaya Lele

Tahapan paling awal sebelum memulai bisnis usaha budidaya lele, sejenak sobat harus memikirkan masalah tempat untuk budidaya dan ternak lele. Paling tidak yang harus sobat sediakan adalah lahan/tanah kosong yang nantinya akan dibangun kolam lele. Sebetulnya di dalam ternak budidaya ikan lele ada berbagai macam jenis kolam yang bisa diaplikasikan antara lain cara ternak lele dengan kolam tanah, ternak lele kolam semen, ternak lele kolam terpal, keramba, dan sebagainya. Setiap tipe kolam pasti memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, namun dengan melihat kondisi lingkungan, dana, dan lahan kita bisa menentukan alternatif kolam yang paling cocok untuk bisnis ikan lele.

Jika memiliki lahan yang cukup luas alangkah baiknya jika menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya, kolam tanah juga lebih baik dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. Karena idealnya media kolam untuk ternak ikan lele paling tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai sumber daya dan kualitas air yang baik, dan mempunyai siklus ekosistem yang baik. Untuk ukuran kolam tanah dan kapasitas ideal agar usaha budidaya lele bisa maksimal antara lain:
  1. Kolam dianjurkan memiliki kedalaman sekitar 1-1.5 meter agar cahaya matahari dapat menembus sampai ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri di dasar kolam.
  2. Untuk ukuran kolam bisa dibuat 2x4 meter, 3x4 meter, atau 3x5 meter tergantung ketersediaan lahan dengan mempertimbangkan jumlah bibitan lele yang akan ditebar.
  3. Idealnya tingkat kepadatan bibit untuk kemudahan perawatan bibit lele per meter persegi (m2) nya adalah 200-400 ekor, jadi pertimbangkan lebih dahulu jumlah total bibit yang akan disebar. 


Dengan mengikuti aturan di atas, mesalah kematian ikan lele kemungkinan besar bisa diminimalisisr bahkan bisa di nol kan. Dalam pembuatan kolam ikan lele (khususnya kolam tanah) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan agar konstruksi dan kualitas kolam baik, langkah-langkah yang harus disiapkan adalah:

D. Pengeringan dan Pengolahan Tanah Kolam

Tahapan pertama sebelum menggunakan kolam untuk ternak lele pemula, setelah kolam tanah dibuat yang harus dilakukan adalah melakukan pengeringan dengan sinar matahari langsung sampai benar-benar kering. 

Tujuan dari pengeringan ini adalah untuk mematikan mikroorganisme patogen negatif yang menjadi sumber penyakit. Biasanya memakan waktu satu minggu atau kurang dari itu dengan pencahayaan matahari yang terik, untuk mengetahui kering atau tidak bisa dilihat dari tekstur tanah yang mulai terlihat retak-retak. Setelah itu baru dilakukan pembajakan atau pencangkulan permukaan tanah dalam kolam agar tanah menjadi gembur, seperti halnya ketika membajak tanah di sawah sebelum dilakukan penanaman. Namun sebaliknya, pada dinding kolam perlu ditekan-tekan agar menjadi keras dan padat lalu keringkan, ini tujuannya agar dinding kolam tidak ambrol/longsor saat pengisian air.

E. Pemupukan dan Pengapuran Kolam

Setelah melalui tahap pengeringan kolam dan tanah sudah benar-benar kering, saatnya pemberian kapur. Jenis kapur yang umum dgunakan adalah tohor atau kapur dolomit. Pengapuran dilakukan melalui penebaran secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam lalu cangkul-cangkul lagi agar tercampur dan meresap ke dalam tanah. Untuk dosis pemberian kapur sangat tergantung pada luas kolam lele, pada umumnya menggunakan takaran 250-500 gram per meter perseginya. Pengapuran ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan untuk membasmi mikroorganisme merugikan yang nantinya bisa menimbulkan hama dan penyakit pada ikan lele peliharaan. Jadi jika tanah terlalu asam bisa dilakukan dosis yang lebih banyak pada kapur yang ditebar.


Setelah pengapuran, selanjutnya adalah tahap pemupukan bagian dasar kolam yang bertujuan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme/bakteri, plankton, dan cacing. Cacing selain sebagai penyubur juga sebagai pakan alternatif alami bagi lele, begitu juga bakteri yang berguna untuk menguraikan endapan sisa pakan dan sisa kotoran lele agar tidak menjadi racun/amoniak. Sementara fitoplankton juga berperan sebagai makanan alami lele. Untuk pemupukan bisa menggunakan pupuk organik bisa berupa pupuk kandang maupun kompos yang dicampur dengan pupuk anorganik seperti urea dan TSP. Untuk dosis pemupukan, per meter perseginya memerlukan 250-500 gram pupuk organik dan 30gram gram pupuk anorganik (15 gram urea, 15 gram TSP).   

F. Pengaturan Sumber Daya Air Kolam

Setelah semua tahap pengeringan hingga pemupukan selesai, saatnya melakukan pengisian air ke dalam kolam. Pada kolam usaha ternak lele ketinggian permukaan air dari dasar kolam idealnya di kisaran 100-150cm. Proses pengisiannya pun tidak bisa langsung dipenuhi di ketinggian 150cm, tetapi diisi sepertiganya dulu sekitar 50cm, atau lebih sedikit lagi 30cm, yang penting perkirakan dasar kolam masih terkena paparan sinar matahari langsung. Umumnya penentuan ketinggian juga melihat pada tingkat kekeruhan air kolam, jika air bening tentunya di ketinggian 50cm pun tidak masalah. Tujuan pengisian air sepertiga ini ditujukan agar biota di dasar kolam dapat berkembang biak dan berfotosintesis, utamanya adalah fitoplankton yang memanfaatkan pupuk pada dasar kolam untuk tumbuh dan berkembang biak. 


Fitoplankton merupakan pakan alami bagi bibit ikan lele terutama untuk ukuran burayak lele karena ukuran burayak masih belum bisa memakan makanan instan yang halus sekalipun. Biarkan kolam selama satu minggu atau sampai airnya berwarna hijau (green water) dimana hal tersebut menunjukkan bahwa fitoplankton sudah berkembang biak dengan baik, dan menjadi persediaan pakan alami bibit lele sampai dapat memakan pelet ukuran mikro. Setelah air kolam sudah berwarna hijau (semakin pekat semakin baik), bibit lele siap ditebarkan ke setiap sudut kolam sambil menambahkan air secara perlahan samapai ketinggian sekitar 100cm.

G. Pemilihan dan Penebaran Benih Lele

Sebelum memilih dan melakukan penebaran benih alangkah baiknya kita mengetahui karakter ikan lele, mungkin beberapa sahabat ternak belum banyak yang mengetahui karakter dari ikan lele peliharannya.
  1. Ikan Lele dapat/lebih cocok hidup dengan suhu lingkungan antara 20 derajat C - 28 derajat C.
  2. Air kolam ikan lele sebaiknya bukan air dari hasil limbah industri pabrik (yang bersifat kimia/anorganik).
  3. Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan sedikit kandungan oksigennya. Namun bila air mulai bau dan jenuh lalu terlihat lele mengambang sebaiknya air segera diganti paling tidak 50%.
  4. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga dilakukan penutupan yang tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk. 


Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena nantinya ini cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil ikan lele yang hanya kualitas bagus. Dan lagi lele kualitas bagus dikenal memiliki daya tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele non kualitas. Jangan lupa untuk membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan sobat yang sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan pastinya. Mengenai bibitan ikan lele yang direkomendasikan, sobat bisa memilih jenis ikan lele sangkuriang yang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Budidaya ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.


Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat, gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya ambil bibitan lele dengan ukuran 5-7cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi. 

Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus datang usahakan langsung rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele menyesuaikan suhu air di kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget. Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran 200-400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1-1,5 meter.

H. Pemilihan Pakan Budidaya Lele

Dalam menentukan pakan budidaya lele kita harus jeli memilih jenis pakan dari berbagai merk di pasaran yang memiliki kualitas. Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1 cm) maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik. Selain pakan utama, dalam usaha lele juga diperlukan pakan tambahan. Biasanya pakan tambahan berfungsi sebagai alternatif jika harga pakan utama dirasa terlalu mahal, sehingga porsi pakan utama dikurangi dan digantikan dengan tambahan pakan alternatif yang lebih murah.

Pemberian pakan utama lebih baik diberikan pada sore atau malam hari ketika ikan lele sedang aktif. Porsi, frekuensi, dan aturan pemberian pakan lele adalah 4-5 kali sehari, perkirakan bahwa setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari berat bobot tubuhnya. Berikan secukupnya, bila lele mulai malas memakan pakan utama hentikan pemberian pakan. Pakan utama umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%), lemak (15%), karbohidrat (20%), dan vitamin. Kita juga harus pintar memilih di pasaran, pakan mana yang memenuhi seluruh standard kebutuhan nutrisi ikan lele. Sementara itu untuk pakan bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan alami berupa fitoplankton (green water), kutu air, cacing kecil, dan jentik-jentik.

Di samping memberikan pakan utama, pemberian pakan pendamping juga diperlukan untuk menghemat biaya pengeluaran pakan. Umumnya pakan tambahan dapat berupa keong mas atau bangkai ayam. Sebelum diberikan pada ikan lele, terlebih dahulu cincang-cincang dagingnya sampai halus lalu berikan pada ikan lele. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, paka tambahan tersebut tidak kalah nutrisinya dari pakan utama. Sehingga jika memberikan pakan tambahan pada ikan lele, maka porsi pakan utama harus dikurangi. Dalam pemberian pakan lele jangan sampai telat dan kurang, karena bisa memicu kanibalisme ikan lele besar yang bisa mengancam ikan lele yang lebih kecil.

I Analisa Usaha Lele

1 Bibit ikan 5 cm harga 95/ekor Rp. 95                          95  x 5500        Rp.       522.500
2 Pakan apung per.sak 30kg Rp. 200.000 15 sak x 200.000                Rp.     3.000.000
3 Pakan tengelam per.sak 50kg Rp. 270.000           1 sak x 270.000        Rp.        270.000
4 Obat Rp. 25.000                                                                        Rp.         25.000
Jumlah modal ::::------------------------------------------------------------------>   Rp.     3.817.500

Berat bibit 5cm 1000 ekor = 0,5kg x 5,5                2.750   kg
Berat pakan apung 15 sak x 30kg                           450   kg
Beray pakan tengelam   1 sak x 50kg                             50   kg

Total ::::------------------------------------------------>    502.750   kg
       
  • Total modal keseluruhan 3.000.000 + 522.500 + 270.000 + 25.000 = Rp3.817.500
  • Harga konsumsi Rp.10.000
  • Prakiraan hasil penghitungan umum 502,750 kg x Rp 10.000 harga jual konsumsi
  • Pendapatan jual = Rp.5.027.500 – Rp.3.817.500
  • Keuntungan = Rp.1.210.000 


Tapi jenis, lele Paiton ini selama 62 hari dari ukuran 5cm berat yang di hasilkan jumlah bibit 5500 dengan pakan 500 kg mampu mencapai 551 kg dan ini fakta di lapangan. selama 62 hari dengan modal 3.817.500 aku mampu meraup keuntungan 1.965.000

Sumber :

http://bisnisusaha.info/proposal-analisa-usaha-ternak-lele-kolam-terpal-untuk-pemula/
http://www.usahaternak.com/2014/09/panduan-usaha-budidaya-ternak-lele.html
http://www.seputarikan.com/2014/07/budidaya-ternak-lele.html

0 komentar:

Posting Komentar

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda