Sorbitol, Pemanis Buatan Bernutrisi dengan Efek Lembut dan Dingin di Mulut

Sorbitol, Pemanis Buatan Bernutrisi dengan Efek Lembut dan Dingin di Mulut

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kima 
yang dapat menyebabkan rasa manis pada yang tidak atau hamper tidak mempunyai nilai gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan 
pangan, industri serta minuman dan kesehatan. Digolongkan menjadi 2 
yaitu :

- Pemanis sintesis adalah pemanis yang dihasilkan melalui proses kimia. 
Contoh : siklamat, aspartame, sakarin

- Pemanis natural adalah pemanis yang dihasilkan dari proses ekstraksi 
atau isolated dari tanaman dan buah atau melalui enzimatis. Contoh : 
sukrosa, glukosa, fruktosa, sorbitol.

Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam 
rasa manis serta bahan pengganti gula. Beberapa jenis pemanis buatan 
yang digunakan salah satunya Sorbitol. Sorbitol termasuk dalam bahan 
tidak aktif dan tidak dapat mengalami perubahan kimia yang ada dalam 
beberapa jenis produk makanan dan farmasi. Sorbitol diperoleh dari 
reduksi glukosa, mengubah gugus aldehid menjadi gugus hidroksil, 
sehingga dinamakan gula alkohol. Sorbitol memiliki struktur gula alkohol 
(poliol) dengan enam atom karbon (heksitol). 

Sorbitol disebut sejenis pemanis bernutrisi karena mampu menyediakan 
tenaga dieteri sebesar : 2,6 kilokalori (11 kilojoule) per gram 
dibandingkan rata-rata 4 kilokalori (17 kilojoule) untuk karbohidrat. Sorbitol juga banyak digunakan dalam makanan diet (termasuk minuman 
dan es krim), (perasa mint), sirup batuk dan karet kunyah tanpa gula. 
Pada minuman, sorbitol berguna untuk memberikan efek dingin saat 
diminum. Efek dingin tersebut timbul ketika sorbitol larut didalam mulut. 
Semakin kecil ukuran partikel sorbitol makan akan semakin terasa colling effect tersebut. Sorbitol juga cukup aman dipakai sebagai gula pengganti 
pada penderita diabetes melitus, karena penyerapannya lebih lambat 
daripada glukosa. Penyerapan yang lambat ini otomatis akan mengurangi 
derajat drastisnya peningkatan glukosa darah dan respons insulin. Kalori 
yang rendah juga sesuai dengan target pengendalian berat badan pada 
pasien diabetes melitus. Untuk tujuan ini sorbitol banyak digunakan untuk membuat produk makanan rendah kalori.

Keamanan penggunaan sorbitol telah dijamin oleh FDA (the Food and Drug Administration) melalui berbagai penelitian. Tetapi walaupun demikian, 
pengkonsumsian sorbitol harus tetap pada standar yang dianjurkan. 
Sebaiknya penggunaan sorbitol tidak lebih dari 50 gram per hari karena 
dapat menyebabkan efek laksatif yang membuat tidak nyaman pada perut seperti diare, kebung, rasa nyeri pada perut, dan lain sebagainya.






1 komentar:

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda